Wednesday 7 August 2013

Reuni

Danang: ”Assalaamu alaikum, gimana Bim kabarnya?”
Bima: ”Waalaikumussalaam. Hai Nang, Waduuh….berapa tahun ya, kita gak ketemu.”
Danang: ” Subhanallah, tambah ganteng aja antum.”
Bima: ” Ah…..Ente bisa aja.”
Danang: ”Bim, ngomong-ngomong, gimana kegiatan antum di UGM?”

Bima: ”Alhamdulillah, Nang. Aku bersyukur sekali bisa aktif di Jamaah Masjid Kampus. Ente sendiri gimana ?”
Danang: ”Sama Bim. Di Budi Luhur cukup kondusif.”
Bima: ”Subhanallah Nang….. gak terasa kita jalan dari tadi……kita barusan lewatin almamater kita Nang.”
Danang: ”Bim, tahu gak, setiap aku lewat TK As Sa’adah, selalu ada perasaan lain yang sepertinya membawaku ke masa lalu Bim. Terbayang di pikiranku, bagaimana guru - guru kita dulu, Bim. Bu Herma, Bu Halimah, Bu Nur, dan tentunya Bu Lintang. Subhanallah……..kalau mengingat kesabaran mereka waktu membimbing kita di TK dan TPA……mengingat betapa bijaksananya mereka ketika mengatasi kenakalan kita..……rasanya pingin Bim jadi anak kecil lagi.
Bima: ”Iya, Nang. Kita patut bersyukur Nang sempat ditakdirkan jadi murid beliau beliau. Harus aku akui Nang, banyak nasehat nasehat yang sangat membekas dari mereka yang terus kebawa sampai aku SD,SMP bahkan sampai sekarang. Moga Allah memberikan pahala yang setimpal atas ketulusan beliau semua dalam membimbing kita waktu itu.”
Danang: ”Amiin……..Ngomong omong, si Anis ada gak ya, di rumahnya…..ee tu dia…Nis, assalaamu alaikum….Eiiit,nah,lupa,ya….kita kan udah bukan murid TK lagi…..”
Anis: ”O,iya,ya. Sory deh pak ustad Danang…. belum nyentuh  tangan kamu kan tadi….”
Danang: ”Waduh, naik status dong,jadi Ustadz. Gimana nih Nis……katanya mau pakai jilbab?”
Anis: ”Doain deh Nang. Moga tidak lama lagi. Denger denger Bu Lintang mau ngadain reuni TK-TPA As Sa’adah, ya?”
Danang: ” Ya, pekan depan.”
Bima: ”Si Vita mana Nis? Masih suka bête gak,dia?”
Anis: ”Kok kamu tahu Bim?”
BIma: ”Darimana lagi, kalau bukan dari status dia?”
Vita: ”Nang, Bim….apa kabarnya?” Waduh…kalau bukan temen gua di TK dulu…. gua bisa naksir nih, sama dua pemuda berjanggut ini.”
Bima: ”Si Vita emang masih kayak dulu ya, Nang.”
Tak lama berselang…………tampak dari kejauhan seorang perempuan berjilbab berjalan mendekati mereka………
Vita: ”Ibuuuuuuuuuuu………………………….”
Vita berlari berhambur ke arah nya, yang tak lain adalah…. ibu Lintang.
Ibu Lintang: ”Eeeh, Vita, kenapa kamu jadi kayak anak kecil begini….. pakai nangis, segala…”
Sambil mendekap erat Ibu Lintang, seolah tak akan melepaskannya…. Vita berkata…..
Vita: ”Ibuuu…Vita kangen banget sama Ibu Lintang….”
Ibu Lintang: ”Alhamdulillah, akhirnya Ibu bisa ketemu sama kamu, Vit, juga kalian bertiga………..baik baik kan, kabarnya….?”
Mereka berempat: ”Alhamdulillah, baik bu.”
Vita: ”Eh,ngomong - omong ada acara special apa ya, bu…. Di acara reuni  nanti …?”
Anis: ”Kamu belum denger ya, Vit…….Ibu Lintang kan nyaleg……”
Danang: ”Hus,, bukan nyaleg….diamanahin jadi caleg…….”
Vita: ”Apa..? Caleg ….???? Yaah, ibu….kenapa harus jadi caleg  …? Kenapa ibu mau ?”
 Bima: ”Aduh,si Vita…..emang kamu perlu banyak pencerahan,sih,vit……..udah gini dah, Vit……..ini kan,udah hampir maghrib……kita pulang ke rumah masing masing…tapi tolong pesanku…..buka blognya Bu Lintang…… intanyuliani-harapan.blogspot.com, mudah mudahan ada sedikit pencerahan sebelum acara reuni  nanti…..”
Ibu Lintang: ”Ya udah…..karena udah maghrib,kita  semua pulang dulu,ya…sampai ketemu di acara Reuni nanti, assalaamu alaikum…”
Beberapa hari kemudian………….
Vita: ”Eh Bim. Bener kata kamu………Setelah aku baca baca blognya Bu Lintang…aku mulai sedikit agak terbuka…..Kenapa aku kemarin sempet kaget??? Soalnya aku kayaknya gak rela gitu,,kalu Bu Lintang jadi caleg….Kamu kan tahu sendiri Bim……kalau udah ngomong seputar caleg,,seputar politik…..aduuh……apalagi Bu Lintang terjun di dalamnya…??? Aku gak rela,kalau Bu Lintang nanti akan berubah, bukan seperti Bu Lintang yang dulu lagi……..Ehh…ngomong omong asyik juga ya, kegiatan kegiatan Bu Lintang yang aku baca di blognya….”
Bim: ”Ya, kita bersyukur, itu namanya takdir……..Allah selalu mentakdirkan ,di setiap tempat dan di setiap waktu selalu akan ada pihak - pihak yang memberi pencerahan kepada mereka yang membutuhkan….Ibu Lintang itu hanya salah satu aja Vit….Banyak juga yang lain yang perannya sama…”
Vita: ”Ah, seandainya aku dulu ikut aktiv di rohis, mungkin bisa seperti Bu Lintang kali…”
Danang: ”Gak ada kata terlambat untuk kebaikan, Vit….. segeralah bergabung.”
Anis: ”Pengin rasanya aku punya banyak pengalaman, apalagi pengalaman travelling…. kemudian aku tuliskan di blog seperti Bu lIntang….”
Bima: ”Tapi gak gampang lho Nis…..maksudnya bukan sulit untuk menuliskannya…kalau sekedar nulis sih,mungkin gampang…..Tapi kalau kita nulis, terus yang baca malah jenuh….seperti waktu kita sd, smp dulu…inget gak…….kalau kita mengarang..paling isinya….lalu….setelah itu…kemudian……maka…dst”
Danang: ”Makanya Nis, tulisan kita itu cermin pemikiran kita…..kalau kita kering dari ilmu agama….ya, yang kita tulis juga akan kering, membosankan…Makanya kita harus memperkaya diri dengan ilmu agama…. Alhamdulillah Bim, Nis… aku juga punya pengalaman tafakur alam. Waktu itu ada tugas tafakur alam yang kemudian dilanjut dengan tugas penulisan semua pengalaman ketika tafakur alam itu. Memang saya akui beda Bim, hasil tulisannya beda dibanding kalau sekedar jalan - jalan biasa sekedar refresing.  Mungkin kalau Vita yang nulis….satu alinea udah pening kepala, kali…..Maaf, Vit,bercanda…”
Vita: ”Nah, kebetulan tuh,, ada Bu Lintang…Bu,bolehkan, kita nanya ke Ibu tentang banyak hal…?”
Ibu Lintang: ”O, silakan aja…”
Vita: ”Bu, sejauh mana sih….urgensinya perempuan harus terjun dalam dunia politik …??”
Ibu Lintang: ”Vita…. murid TK As Sa’adah yang ibu cintai..”
Vita: ”Idih, ibu, sempet sempetnya bercanda…”
Ibu Lintang: ”Kalau pengertian politik…. pengertian caleg…. seperti yang mungkin Vita pahami selama ini, seperti berbagai hiruk pikuk di media selama ini……tentu Ibu Lintangpun tidak akan ada di dalamnya…Politik itu..hakekatnya adalah pelayanan…hakekatnya adalah pengabdian…..Jadi, ketika kita sudah terbiasa dalam aktivitas pelayanan,pengabdian kepada masyarakat, ya , itulah…berarti kita sudah berpolitik……Makanya Vit, si Danang, si Bima,, dia hakekatnya udah seorang politisi,lho…….karena dia aktiv di berbagai kegiatan sosial di kampusnya….”
Danang: ”Ah…Ibu bisa aja…….Jadi gerah, nih…”
Ibu Lintang: ”Makanya Vit…jangan khawatir…Ibu tidak akan berubah….mesiki Ibu adalah salah satu pengurus partai politik di tingkat kecamatan…”
Vita: ”Ngomong omong, denger denger ibu jadi caleg nomor urut 9 ya…..kok ibu mau ??”
Ibu Lintang: ”Vita…Vita…..kamu tahu kan, partainya Ibu…….Di Partai Keadilan Sejahtera itu……..pencalegan hakekatnya adalah amanah….bukan kebanggaan, apalagi untuk saling menjegal satu sama lain sesame rekan caleg…. Dan Insya Allah,Vita……kami para caleg, sebagaimana para kader PKS lainnya, akan selalu dekat bersama masyarakat, melayani mereka….menggulirkan program program yang bermanfaat bagi mereka……memberikan pencerahan kepada mereka…..mengajarkan ilmu agama kepada mereka…….dan itu…..bukan hanya ketika musim pemilu aja…paham kamu…?”
Vita: ”Alhamdulillah…Ibu emang gak berubah,bu…masih seperti yang dulu…..waktu ngajar Vita di TPA……..Tahun depan aku mantep deh…untuk pilih Ibu dan partainya ibu...”
Ibu Lintang: ”Eeh, Vita…tunggu dulu……..mau ibu jelasin…..Gini Vita….Sebagai seorang muslimah yang baik…..kita emang sudah seharusnya ikut bertanggung jawab atas nasib Negara kita, nasib kota kita …..jangan acuh tak acuh seperti sebagian orang …itu namanya tak bertanggung jawab….Makanya setiap kita menentukan pilihan harus berdasar pertimbangan yang matang…..Innamal a’ maalu bin niyaat…pilihan kita akan bernilai tinggi disisi Allah kalau landasannya benar………..tapi kamu tidak harus memilih Ibu, Vita.……….Insya Allah rekan ibu, caleg yang lain dari PKS banyak yang lebih baik dari ibu….apalagi ibu kan nomor 9….Kamu nanti kesulitan nyari ibu…………”
Vita: ”Ibu……..Vita gak bisa nahan air mata mendengar semua penjelasan dari Ibu…….andaikan semua caleg seperti Ibu dan rekan rekan ibu……….”
Ibu Lintang: ”Makanya Vit, doakan Ibu biar dapat menjalankan amanah pencalegan ini…..…tentu Ibu juga tak ingin semuanya jadi sia sia tak bernilai di sisi Allah…semoga Allah mencatat semua amaliyah ibu dan rekan rekan ibu dan membalasnya dengan pahala di sisi Nya…amin…”
Vita: ”Insya Allah, bu….akan selalu Vita doakan…”
Syahidah Peduli ( Seri Pemberdayaan Perempuan )

0 comments:

Post a Comment